Selasa, 01 Januari 2013

PENYAKIT JANTUNG


Serangan jantung



Jantung
Serangan jantung (bahasa Inggris: Myocardial infarction, acute myocardial infarction, MI, AMI) adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa di Amerika. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:
  • 1.500.000 orang mengalami serangan jantung.
  • 478.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
  • 407.000 orang mengalami operasi peralihan.
  • 300.000 orang menjalani angioplasti.
Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.
Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah Rokok, mengonsumsi makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.

Pengenalan Jantung
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

  • Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
  • Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).
Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
  • Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
  • Merokok.
Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
  • Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
  • Stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.

Serangan Jantung

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami
 penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Gejala Serangan Jantung

Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
  • Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
  • Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
  • Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
  • Palpitasi (jantung berdebar-debar)
  • Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

Tanda-tanda Peringatan Dini

Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.

Diagnosis

Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.

10 anggapan salah tentang penyakit jantung

  1. Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja
  2. Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda
  3. Wanita terbebas dari penyakit jantung
  4. Penyakit jantung hanya satu macam
  5. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung
  6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke
  7. Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan
  8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah
  9. Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan
  10. Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang


Irama Jantung Tidak Normal / Aritmia








Irama Jantung Tidak Normal / Aritmia






Abdominal PainPendahuluan

Masalah irama jantung (aritmia) terjadi ketika impuls listrik diproduksi oleh jantung yang mengkoordinasikan detak jantung tidak berfungsi baik, mengakibatkan jantung Anda berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Usia meningkatan kemungkinan terjadinya aritmia. Ini dapat terjadi pada orang yang tidak berpenyakit jantung.
Beberapa aritmia jantung tidak berbahaya, walaupun beberapa tipe, seperti takikardia ventricular (detak jantung cepat), serius dan kadang membahayakan jiwa.

Penyebab

Pada banyak kasus, penyebab aritmia tidak diketahui. Beberapa penyebab diketahui termasuk penyakit jantung, stres, kafein, tobako, alcohol, pil diet, dan dekongestan pada obat batuk dan pilek.

Gejala

Banyak orang mengalami gejala seperti detak jantung cepat, berdebar atau sensasi dada berdegup, loncatan detak jantung, sakit kepala, napas pendek, atau nyeri dada.

Pengobatan

Banyak aritmia tidak membutuhkan pengobatan. Namun, teknologi medis maju menambah metode pengobatan baru pada prosedur yang mungkin digunakan dokter untuk mengendalikan atau menghilangkan aritmia.
Penanaman defibrillator otomatis: Jika Anda ditemukan memiliki resiko masalah irama jantung berulang seperti takikardia ventricular (ketika detak jantung berdetak cepat membahayakan) atau fibrilasi ventricular (ketika detak jantung cepat dan tidak teratur), penanaman defibrillator cardioverter otomatis (AICD) memberikan asuransi terbaik untuk Anda melawan serangan jantung.
Alat ini efektif mengontrol ketidaknormalan, iaram jantung membahayakan jiwa dan melindungi Anda dari kematian akibat serangan jantung mendadak.
Ini terus menerus memantau detak jantung Anda dan mengantarkan kalibrasi shock listrik tepat untuk koreksi takikardia ventricular atau fibrilasi ventricular, mengembalikan detak jantung normal.
Satu atau dua fleksibel, kabel terinsulasi berjalan dari AICD melalui vena Anda ke ruang bawah jantung. Karena AICD secara konstan menjaga detak jantung tidak normal dan langsung dapat mengkoreksinya, ini membantu melindungi Anda dari serangan jantung bahkan ketika Anda berada jauh dari rumah sakit.
Dari namanya, AICD memiliki dua fungsi utama:
Kardioversi
Ketika AICD mendeteksi takikardia ventricular, itu mengantar aliran listrik yang mengubah detak jantung cepat kembali menjadi normal.
Defibrilasi
Kadang kardioversi gagal dan takikardia ventricular memburuk atau menjadi fibrilasi ventrikular. Pada kesempatan lain, fibrilasi ventricular berkembang spontan. 
Ketika AICD mendeteksi baik irama tidak normal yang membahayakan jiwa, itu mengantar aliran listrik kuat yang mendefibrilasi atau mengembalikan detak jantung Anda normal.
Spesialis jantung dapat membedakan apakah Anda membutuhkan penanaman defibrillator. Akan dilakukan beberapa diagnotik tes berikut:
• Electrokardiograf, tes non invasive yang mengukur aktivitas listrik jantung Anda;
• Echokardiograf, tes ultrasound non invasive yang menunjukkan sebagaimana baiknya jantung Anda memompa darah;
• Studi Elektrofisiologi, prosedur dimana elektroda dibimbing melalui pembuluh darah ke jantung Anda dan digunakan untuk mengetes kondisi system listrik jantung Anda, mencari lokasi sirkuit pendek dan identifikasi masalah irama jantung dengan mereproduksinya;
• Pengawasan Holter, tes non invasive yang membutuhkan Anda mengenakan alat yang merekam aktivitas listrik jantung Anda selama 24 hingga 48 jam
Alat pacu jantung: Jika Anda ditemukan memiliki detak jantung terlalu lambat, baik karena sindrom sinus atau jantung tersumbat, alat pacu jantung dpat dipasang dalam tubuh untuk mengambil alih fungsi.
Alat elektronik kecil ini otomatis mengawasi dan mengatur detak jantung, dengan menghantar impuls listrik untuk merangsang jantung ketika berdetak terlalu lambat.
Sebagian besar pacu jantung juga alat perasa yang mematikan alat ketika jantung diatas tingakt yang ditetapkan.
Ablasi kateter: Untuk sebagian besar irama jantung cepat, kesembuhan dapat dicapai dengan melakukan prosedur ablasi kateter – perluasan studi elektrofisiologis.
Prosedur ini adalah teknik bukan operasi dimana beberapa tube tipis (kateter) dengan elektroda dimasukkan dalam pembuluh darah dan ditujukan ke jantung.
Sebagian kecil otot jantung yang disebabkan irama jantung tidak normal kemudian ditemukan, dan dihancurkan dengan ledakan energy radiofrekuensi yang dihantarkan lewat kateter untuk ablasi (atau menghancurkannya).
Ketika sukses, kondisi biasanya sembuh dan obat-obatan mungkin tidak diperlukan.


Cara Sederhana Cegah Penyakit Jantung


detail berita
Olahraga cegah penyakit jantung (Foto: Magforwoman)
RISIKO penyakit jantung mengintai siapa saja. Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat menjadi salah satu penyebabnya. Namun, Anda dapat mencegah risiko tersebut dengan melakukan beberapa kebiasaan sehat berikut.

Ternyata, perubahan kecil dalam hidup Anda bisa  memberikan manfaat yang baik terhadap kesehatan Anda. Misalnya saja, perubahan pola makan yang sedikitnya dapat menjauhkan Anda dari risiko penyakit jantung yang mematikan. Untuk itu, perubahan berikut ini bisa membantu Anda agar terhindar dari penyakit jantung, demikian yang dilansir Magforwoman.

Olahraga

Anda dapat menurunkan risiko penyakit jantung dengan berolahraga secara teratur. Khususnya bagi wanita yang mengalami menopause. Setelah Anda menopause, kemungkinan tekanan darah dan kadar kolesterol akan meningkat. Untuk itu, Anda bisa melakukan latihan kardiovaskular sebanyak empat kali dalam sepekan dan 35 menit setiap sesi latihan. Minimal lakukan olahraga sebanyak tiga kali sepekan untuk jantung tetap sehat.


Konsumsi makanan sehat

Sertakan sayur dan kacang-kacangan dalam menu Anda. Hindari makanan beku atau kalengan, daging merah dandan makanan instan. Mereka cenderung memiliki kadar garam lebih yang tidak baik bagi jantung Anda.


Kurangi garam dan setop merokok

Kurangi asupan garam dalam makanan Anda untuk mengontrol tekanan darah dan berhentilah merokok mulai dari sekarang.


Konsumsi makanan dengan omega-3

Gandum, atau ikan salmon bisa menjadi pilihan Anda. Omega-3 membantu untuk memperlambah pertumbuhan plak dalam pembuluh darah yang dapat menyumbat arteri.

Meditasi untuk mengurangi stres

Anda bisa berendam air hangat, mendengarkan musik, dan bisa membantu menenangkan pikiran Anda. Jangan menyimpan emosi Anda, biarkan mereka keluar dalam bentuk tawa atau tangisan. Marah dan menyimpan emosi punya kaitan yang erat dengan stres dan penyakit jantung.

    0 komentar:

    Posting Komentar